Jumat, 27 Mei 2016

Yesus

Yesus adalah sosok yang menjadi pusat dalam kekristenan. Ia bukan hanya manusia biasa tetapi dia juga adalah Tuhan yang diutus oleh Allah untuk membebaskan manusia dari jerat dosa. Kehidupannya menunjukkan dia adalah pribadi yang istimewa. Dia anak zaman tetapi melampaui zaman sehingga ada orang yang menyebutnya tidak waras bahkan kematiannya sangat hina, disalib.

Berbagai usaha untuk dapat mengenal Yesus hal ini terbukti dengan banyaknya tafsiran dan sudut pandang teologis mengenai dia. Tidak jarang Yesus yang dikenal dari setiap zaman justru berbeda-beda. Di zaman Konstantinus ketika pax romana berganti menjadi pax cristiana, Yesus adalah sahabat kaisar, Yesus dikenal sebagai raja, penguasa, hakim, filsuf, penguasa semesta alam. Kelahiran Yesus di kandang yang hina diubah menjadi istana. Adapula melalui kisah Yesus menjadi legitimasi bagi aksi genosida ras Yahudi.  Dalam masa penjajahan ketika Eropa melakukan ekspansi ke daratan-daratan Asia dan Afrika, Yesus menjadi pribadi supra-alami yang kemanusiaanNya tidak mempunyai daya tarik etis. Tetapi Yesus juga dapat dilihat sebagai sahabat orang-orang miskin, lemah dan tertindas. Yesus adalah pembebas dari dosa individu yang serakah dan struktur yang menindas. Yesus tidak jarang juga dibentrokkan dengan para penguasa, orang kaya dan para pecinta status quo.

Ada ajaran yang menitikberatkan pada kelahiran dan kematiannya namun juga ada yang pada kehidupan dan segala perbuatannya. ada yang membentuk Yesus untuk merancang kristologi demi pemuasan akal budi adapula mengenal Yesus dengan cara terjun langsung dalam kondisi sosial demi merubah kenyataan.  

Sebagai sosok yang ada dalam sejarah, Yesus memang tidak bisa ditafsirkan apa adanya. Kisah Yesus sendiri dalam setiap Injil adalah bentukan dari para penulis Injil. Fakta-fakta yang ada pada masa lalu tentunya dipilih demi kepentingan para penulis. Fakta-fakta tersebut dievaluasi oleh para penulis Injil untuk kemudian dipilih manakah yang layak untuk dicatat. Oleh karena itu Markus yang merupakan Injil yang tertua dibandingkan Injil lain, yang juga menurut para ahli menjadi salah satu sumber tulisan Injil Matius dan Lukas  tidak semuanya diambil utuh. Ada perbedaan-perbedaan dari setiap Injil untuk merekayasa sosok Yesus.

Fakta-fakta yang diberikan oleh penulis Injil mengenai yesus juga nantinya akan terbias oleh pembaca. Fakta-fakta tersebut ibarat seperti ikan yang berenang di samudra luas dan kadang kala tidak bisa dicapai. Para pembaca, teolog dan para penafsir menangkap fakta tersebut bukan secara kebetulan namun tergantung samudra sebelah mana yang dijadikan tempat dan alat apa yang dipilih untuk memancing dan tentu saja kedua unsur ini menentukan nantinya jenis ikan apa yang ditangkap.  

Oleh karena itu tentunya penting untuk memahami konteks dan impuls yang dibentuk oleh masyarakat masa lalu.tulisan tersebut bukanlah tulisan yang dibentuk dari oleh orang-orang yang terisolasi ataupun dalam ruang hampa. Terkadang sosok Yesus dibentuk oleh mereka yang tidak lagi memikirkan akan makan dan minum, oleh para imam yang tidak turun ke jalan, namun terkadang Yesus dibentuk oleh orang-orang dan mereka yang bersolidaritas terhadap mereka yang lemah, minoritas, miskin ataupun tertindas.

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.

Featured Post Via Labels

Instagram Photo Gallery